Bangkok (ANTARA News) - Bank Indonesia meraih penghargaan dari Forum Asian Bankers sebagai regulator terbaik dalam hal pengaturan problem sistemik dan kehati-hatian (systemic and prudential) industri perbankan di tahun 2012.
Penghargaan itu diterima oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad, dalam Forum The Asian Bankers di Bangkok, Thailand, Rabu malam.
Penghargaan ini diberikan kepada BI atas pencapaiannya mengarahkan industri perbankan Indonesia menghadapi aturan standar internasional dalam beberapa waktu belakangan ini, serta penanganan BI menghadapi kondisi perekonomian global saat krisis yang dapat berdampak sistemik.
Muliaman menambahkan penghargaan tersebut juga diberikan atas kemampuan BI merespon tantangan yang muncul dalam beberapa krisis ekonomi dunia yang terjadi, dan mengakui kebijakan yang diterapkan di Indonesia akhirnya bisa mewujudkan industri perbankan yang sehat dan punya daya tahan, serta berbagai pencapaian yang terbaik di Asia.
"Jika dibandingkan negara tetangga, indikator keuangan perbankan kita seperti CAR, NPL, kredit, dan pertumbuhan aset itu semua paling tinggi didukung faktor fundamental yang juga kuat karena penerapan aturan prudential yang cukup baik," katanya.
Menurut Muliaman, meski sebagian perbankan mengeluhkan persyaratan regulasi BI yang ketat, tetapi jerih payah itu membuat industri perbankan secara keseluruhan memiliki daya tahan terhadap krisis atau shock dari waktu ke waktu semakin baik.
"Sekarang kita itu ibarat punya anti body yang luar biasa, yang mampu menahan krisis, apalagi dengan rasio kecukupan modal dan likuiditas yang banyak," katanya.
Forum Asian Bankers memberikan penghargaan kepada BI setelah mereka mengamati perkembangan perbankan dan perekonomian di Indonesia seperti tingkat NPL kredit perbankan, rasio kecukupan modal, dan kondisi likuiditas perbankan.
Sementara Forum Asian Bankers merupakan pertemuan tahunan para pelaku industri keuangan dunia yang menilai perkembangan industri tersebut di Asia dan kali ini dihadiri sekitar 1.000 perwakilan sejumlah perusahaan keuangan, perbankan dan bank sentral di Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Amerika Latin.
(D012)
Editor: Heppy
di kutip dari antaranews.com
No comments:
Post a Comment