Makalah Manajemen Tentang Sumber Daya Manusia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitive di dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti. Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan, sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pension atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru yang sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan.
Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alas an atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan permentiaan sendiri, tapi ada jug aatas alas an karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya.
Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampao pada tingkat dapat dianggap cukup.
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada dan untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa alasan perusahaan memberhentikan karyawan dari pekerjaannya?
2. Bagaimana proses pemberhentian karyawan?
3. Apa pengaruh Pemberhentian karyawan terhadap perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan tujuan dibuatnya makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas Maka Kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia.


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi.
Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

3. Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.



2.2 Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:

1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.

2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.

3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.

4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.

5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.

6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.

2.3 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC).
Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).
Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Rekrutmen
3. Seleksi
4. Dekrutmen
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
6. Evalauasi Kinerja
7. Komensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Pemberhentian.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pemberhentian
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

3.2 Alasan Pemberhentian
Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya kepada karyawan.
Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:
1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.
4. Pekerja menikah
5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
6. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.
7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan.
8. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.
9. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
c. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.
d. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.
e. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja.
f. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
g. Dengan ceroboh astau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barng milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.
h. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja.
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara.
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tashun atau lebih.
Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.

Melayu SP. Hasibuan menyebutkan beberapa alasan karyawan diberhentikan dari perusahaan.
1. Undang-udang
Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan, antara lain anak-anak karyawan WNA, karyawan yang terlibat organisasi terlarang.

2. Keinginan peruasahaan
Keinginan perusahaan memberihentikan karyawan ini disebabkan
a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya.
b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik.
c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan.
d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lainnya.
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.


3. Keinginan Karyawan
a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua
b. Kesehatan yang kurang baik
c. Untuk melanjutkan pendidikan
d. Untuk bewirausaha
e. Bebas jasa terlalu rendah
f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik
g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius
h. Kesempatan promosi yang tidak ada
i. Perlakukan yang kurang adil

4. Pensiun
Undang-undang mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun.

5. Kontrak Kerja Berakhir
Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang.

6. Meninggal dunia

7. Perusahaan dilikudasi
Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang-undasngan.

3.3 Proses Pemberhentian
Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.
Adapun bebera cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan:
1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk memberhentikan dari pekerjaannya perlu ditempuh terlebih dahulu:
a. Adakan musyawarah antara karyawan dengan perusahaan.
b. Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan atau instansi yang berwenang memutuskan perkara.
2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa meminta ijin legih dahulu kepada Dinas terkait atau berwenang.
3. bagi karyawan yang akan pensiun, dapat diajukan sesuai dengan peraturan. Demikian pula terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas sesui dengan paraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

3.4 Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan.
Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan perusahaan.
2. Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, diantaranya disebabkan karena:
 Perautaran perundang-undangan
 Keinginan perusahaan
 Keinginan karyawan
 Pensiun
 Kontrak kerja berakhir
 Meninggal dunia
 Perusahaan dilikuidasi
3. Pengaruh pemberhentian karyawan terhadap perusahaan cukup besar pengaruhnya terutama dalam masalah dana, karena perusahaan harus membayar pensiun atau pesangon dan tunjangan-tunjangan lainnya kepada karyawan yang diberhentikan.

4.2. Saran
Dalam hal pemberhentian karyawan, seharusnya perusahaan bertindak sangat hati-hati dan diperlakukan pertimbangan yang sangat matang karena pengaruhnya cukup besar bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri. Bagi perusahaan akan berpengaruh sekali terhadap masalah dana.



DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruchiat, 2003. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Majalengka: STIE YPPM.

BELAJAR ILMU EKONOMI DARI KEHIDUPAN SEHARI-HARI (Bagian Kedua)


  • Contoh Kasus 8 :
Tono bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp. 800.000/bulan. Ia biasa makan 2x sehari dengan nasi rames bungkus di warteg dekat kontrakannya. Kemudian Tono mendapatkan promosi menjadi kepala sesi selama 1 tahun dan mendapatkan gaji sebesar Rp. 4.000.000/bulan. Menu makan Tono sekarang beralih dari warteg menjadi 3x sehari di kafe-kafe atau restoran. Tiba-tiba perusahaannya mengalami restrukturisasi yang menyebabkan Tono dimutasi menjadi karyawan senior, dengan gaji Rp. 2.000.000/bulan. Pada awal dengan gaji barunya Tono pasti belum bisa menurunkan konsumsinya, ia tetap berusaha makan di restoran, karena kebiasaannya mengkonsumsi masih terbawa pengaruh ketika ia masih memiliki gaji 4 juta rupiah. Untuk menutupi kekurangannya maka ia akan mengambil dari tabungan atau dengan meminjam uang. Tetapi lama-kelamaan ia akan menyesuaikan kembali konsumsinya dengan gaji yang dimilikinya, sehingga ia mungkin akan kembali makan di warteg kembali.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Kasus Tono di atas merupakan pembuktian dari THE RELATIVE INCOME HYPOTHESIS, yang dikemukakan oleh seorang tokoh ekonomi yang bernama James Duessenberry, dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1949 yang berjudul “Income, Saving, and Consumers Behavior Theory, ia mengemukakan pendapatnya bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat di tentukan terutama oleh besarnya pendapatan tertinggi yang pernah dicapainya. Ia berpendapat bahwa apabila pendapatan berkurang, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluarannya untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi yang tinggi ini, mereka terpaksa mengurangi saving.
  • Contoh Kasus 9 :
Anda berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh anda. Setelah berlari sebanyak 10 keliling di lapangan dekat rumah anda, anda merasa haus. Anda segera pulang ke rumah dan mengambil minuman dingin di kulkas. Pada tegukan air di gelas pertama, anda merasa sangat sejuk dan nikmat ketika meminumnya, sehingga jika dinilai anda merasa kenikmatan yang anda rasakan bernilai 10. Kemudian anda minum gelas kedua. Pada gelas kedua ini anda masih merasa nikmat, tapi tidak senikmat gelas pertama, jika dinila, maka nilainya adalah 8,5. Kemudian, setelah istirahat, anda minum lagi gelas ke-3 dan kenikmatannya semakin berkurang, sehingga nilainya menjadi 6, lalu gelas keempat nilainya adalah 3. Dan sampai akhirnya anda berhenti minum, karena sudah tidak merasa haus, dan kenikmatannya semakin berkurang.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus diatas, merupakan praktek nyata dari Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan: ”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
  • Contoh Kasus 10 :
Anak anda mendapatkan tugas sekolah untuk membuat kerajinan tangan. Anda kemudian membantu anak anda dengan membuat mobil-mobilan dari botol plastik bekas.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus diatas, merupakan betuk dari FORM UTILITY. Form Utility atau nilai guna bentuk maksudnya adalah suatu benda atau barang akan memiliki nilai guna lebih apabila bentuk dari barang tersebut diubah. Botol plastik bekas tadi tidak bermanfaat, akan tetapi setelah diubah bentuknya maka menjadi kerajinan tangan yang indah.
  • Contoh Kasus 11 :
Batu-batuan, pasir dan kerikil yang berserakan kurang bermanfaat di pegunungan atau di desa tempatnya berasal, akan tetapi ketika dibawa ke kota, batu, pasir dan kerikil tadi dapat dijadikan bahan campuran untuk bahan bangunan.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus diatas, merupakan betuk dari PLACE UTILITY. Place Utility atau nilai guna tempat maksudnya adalah suatu benda atau barang akan memiliki nilai guna lebih apabila tempat dari letak barang-barang tersebut dipindahkan.
  • Contoh Kasus 12 :
Anda ke supermarket dan menemukan berbagai jenis barang dengan harga Rp. 99.990, atau Rp. 5.499.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus diatas, merupakan betuk dari ODD PRICE (Harga Gasal). Harga Gasal adalah harga yang angkanya tidak bulat. Cara ini digunakan dengan maksud untuk mempengaruhi pandangan konsumen atau pembeli (secara psikologis) bahwa harga produk itu lebih murah. Contoh Rp. 99.990, harga barang tersebut sebetulnya 100 ribu, tetapi krana kita melihat harganya, maka kadang kita berasumsi bahwa harganya 90 ribu rupiah.
  • Contoh Kasus 13 :
Handphone keluaran terbaru, atau laptop, dan barang elektronik lainnya, ketika pertama kali muncul di pasaran, harganya pasti sangat tinggi, akan tetapi semakin lama harganya semakin menurun atau semakin murah.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus diatas, merupakan betuk dari SKIMMING PRICE. Skimmning Price menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya.
  • Contoh Kasus 14 :
Seorang petani memiliki sawah. Sawah tersebut memiliki kapasitas maksimum digarap oleh 10 orang. Ketika kita menempatkan satu orang penggarap disana, kita akan mendapatkan beras. Begitu juga jika ditambah terus sampai dengan 7 orang penggarap. Ketika penggearap sawah ada 7 orang, maka produksi beras akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10 orang penggarap, pendapatan akan terus meningkat. Kemudian, petani itu menambah 2 orang penggarap lagi, dengan harapan produksi berasnya semakin bertambah. Tetapi kenyataannya produksi berasnya bukan semakin bertambah, tetapi malah semakin berkurang.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus di atas merupakan bukti nyata dari teori The Law of Diminishing Returns (Hukum hasil lebih yang semakin berkurang) yang dikemukakan oleh seorang tokoh ekonomi yaitu David Richardo.
Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu :
  1. Fase 1: increasing return (pendapatan yang meningkat)
  2. Fase 2: pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah
  3. Fase 3: diminishing returns (pendapatan yang meningkat)
Kita lihat waktu penggarap 7 orang produksi beras meningkat, ini adalah fase 1. Lalu saat ditambah sampai 10 orang pendapatan masih meningkat. Tapi pendapatan ketika 7 orang penggarap dengan 10 orang penggarap hasil produksi berbeda jumlahnya. Sekarang bayangkan, ketika semakin banyak penggarap, maka secara psikologis mereka akan menjadi malas dan saling mengandalkan. Atau mereka juga bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh dengan orang. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika penggarap sebanyak 8 sampai 10 orang disebut dengan fase 2.
Sekarang sawah yang sudah penuh itu ditambah lagi dengan 2 orang penggarap. Sawah digarap dengan 10 orang saja sudah sempit apalagi dengan 12 orang. Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Penggarap sawah disana menjadi tidak produktif. Pemilik sawah tetap harus membayar 12 orang penggarap, sementara produksi beras hanya menghasilkan produksi yang dilakukan oleh 10 orang penggarap (hasil maksimal), sehingga pendapatan petani itu akan semakin menurun.
Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.
  • Contoh kasus 15 :
Uang 1000 rupiah pada tahun 1997 terasa lebih besar nilainya dibandingkan dengan tahun 2012 sekarang, dan kedepannya nilainya akan semakin berkurang.
Jawaban ilmu ekonomi :
Contoh kasus diatas merupakan pembuktian dari teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh David Richardo dan Irving Fisher.
a. Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah darisemula, dan juga sebaliknya.
b. Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Demikianlah contoh-contoh ilmu ekonomi yang dapat kita temui pada kehidupan sehari-hari. Sebetulnya masih banyak contoh kasus yang lainnya. Mungkin lain kali anda sendiri yang akan menemukannya. Disini saya hanya sekedar berbagi apa yang saya ketahui. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda semua yang membacanya.

Referensi
Samuelson P., dan Nordhaus W. 2005. Ilmu Mikro Ekonomi. New York: McGraw Hill.
Salvatore, D. 2006. Mikroekonomi, edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

BELAJAR ILMU EKONOMI DARI KEHIDUPAN SEHARI-HARI (Bagian Pertama)

Sahabat Semangat Inspirasi, Sebagai seseorang yang mempelajari mengenai ilmu ekonomi, saya adalah termasuk salah seorang yang begitu takjub akan banyaknya praktek teori-teori ilmu ekonomi yang dapat saya temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja, jual beli, konsumsi, produksi, distribusi, jenis barang, pasar dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin beberapa contoh yang saya sebutkan di atas, anda sudah sangat mengenalnya. Tapi sadarkah anda ada beberapa kejadian yang mungkin sangat sering anda alami, yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi, tetapi anda tidak menyadarinya.
Kalau begitu mari langsung saya ajak anda saja untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai teori-teori ekonomi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
  • Contoh Kasus 1 :
Anda pergi ke pasar tradisional di waktu subuh, anda membeli sayur-sayuran, ikan dan daging yang masih segar, anda pasti akan mendapatkan harga yang cukup tinggi. Katakanlah harga seikat kangkung di pagi hari 2500 rupiah. Jam 7 pagi harga kangkung tersebut akan turun menjadi 2000 rupiah. Jam 9 pagi harganya turun lagi menjadi 1500 rupiah. Jam 12 siang mungkin harga 1 ikatnya hanya 500 rupiah saja. Hal ini terjadi karena sayur-sayuran, ikan dan daging tersebut mungkin sudah tidak segar lagi
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Jika harga pokok kangkung itu adalah 1500 rupiah, apakah pedagang rugi ketika menjual kangkung tersebut seharga 500 rupiah saja pada jam 12 siang? Jawabannya adalah TIDAK. Contoh kasus di atas dalam ilmu ekonomi dinamakan dengan DISKRIMINASI HARGA, artinya penjual menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan reservation price (Willingness To Pay/kemauan untuk membayar) konsumen tersebut. Maksudnya penjual tidak akan mengalami kerugian, karena di waktu subuh ia sudah mengambil keuntungan berkali-kali lipat dari harga pokok, yang digunakan sebagai cadangan apabila barang dagangannya tidak habis terjual pada hari itu, atau sayurannya sudah layu karna tidak terjual sampai siang hari.
  • Contoh Kasus 2 :
Saat lebaran, anda ingin mudik, mendapati harga tiket kereta api, melonjak sampai dengan 300% dibanding pada hari biasanya. Anda sering menghemat penggunaan listrik di malam hari, karena anda tahub bahwa tarif listrik pada malam hari jauh lebih mahal, dibandingkan dengan tarif listrik pada siang hari.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Contoh kasus di atas dinamakan dengan PEAK LOAD PRICING, yaitu produsen membebankan harga yang lebih tinggi pada waktu permintaannya banyak/tinggi, atau pada saat konsumen banyak memerlukan/menggunakan produk/jasa tersebut.
  • Contoh Kasus 3 :
Anda mencoba untuk berwirausaha, katakanlah mencoba berjualan gorengan. Anda mempunyai modal Rp. 100.000,-. Kemudian anda olah menjadi berbagai jenis gorengan dan anda jual seharga 500 rupiah. Pada siang hari anda berhasil menjual gorengan sebanyak 200 buah.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Dalam ilmu ekonomi, ini dinamakan dengan BREAK EVEN POINT (BEP) atau titik impas. BEP adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang dengan modal yang dikeluarkan, sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan.
  • Contoh Kasus 4 :
Anda naik kendaraan umum, lalu ada penumpang di sebelah anda yang merokok, lalu anda tiba-tiba menjadi batuk, karena menghirup asap rokok tersebut.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Dalam ilmu ekonomi, ini dinamakan dengan EXTERNALITAS DIS-EKONOMIS atau eksternalitas yang merugikan. Eksternalitas merugikan adalah kerugian yang di derita oleh pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lainnya.
  • Contoh Kasus 5 :
Tetangga anda baru saja membangun sebuah taman kecil di depan rumahnya, dengan kolam ikan yang jernih, tanaman yang indah dan suara gemericik air yang begitu sejuk di telinga. Setiap sore anda sering bersantai di teras rumah, sambil melihat keindahan taman tersebut dan mendengarkan gemericik air yang jatuh ke kolam ikan, dan anda merasa senang karena hal tersebut.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Dalam ilmu ekonomi, ini dinamakan dengan EXTERNALITAS EKONOMIS atau BENEFIT EXTERNALITY atau disebut juga eksternalitas yang menguntungkan. Eksternalitas yang menguntungkan adalah keuntungan atau manfaat yang dinikmati oleh pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lainnya.
  • Contoh Kasus 6 :
Harga beras naik, dari Rp. 8000/kg menjadi Rp. 10.000/kg. Anda merasa berat dengan kenaikan harga tersebut, tetapi anda tetap memaksakan untuk membeli beras, karena itu merupakan kebutuhan pokok bagi keluarga anda.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Jika anda menjawab anda memaksakan diri membeli beras, itu karena beras adalah kebutuhan pokok, maka anda tidak salah. Akan tetapi selain karena beras adalah barang pokok, tetapi karena ia juga merupakan barang yang masuk kategori IN-ELASTIS. Barang In-Elastis artinya adalah barang-barang yang jumlah permintaannya relatif tidak akan mengalami perubahan, walaupun harga barang tersebut berubah. Contoh lain dari barang In-Elastis adalah bensin, dan sembako.
  • Contoh Kasus 7 :
Anda ingin membeli handphone blackberry keluaran terbaru. Ternyata harga telepon genggam itu adalah 5 juta rupiah. Anda hanya memiliki uang 4 juta saja. Akhirnya anda pulang ke rumah dan tidak jadi membeli handphone itu. Tiga hari kemudian anda lewat lagi ke toko yang menjual blackberry tersebut, dan toko tersebut sedang mengadakan diskon, sehingga harga blackberry tersebut menjadi 4 juta rupiah. Anda pun akhirnya membeli handphone tersebut.
Jawaban Ilmu Ekonomi :
Sebaliknya dengan beras, anda tentu tidak akan memaksakan diri untuk membeli kendaraan bermotor atau handphone, barang elektronik, apabila anda tidak benar-benar membutuhkannya. Hal ini dikarenakan barang-barang mewah seperti mobil, laptop, handphone merupakan barang yang masuk kategori ELASTIS. Barang Elastis adalah barang-barang yang jumlah permintaannya akan mengalami perubahan, sesuai dengan perubahan pada harga barang tersebut.

(Bersambung)

Materi Pokok Ekonomi Publik

Sahabat Semangat Inspirasi, Kali ini saya akan mengulas mengenai materi-materi pokok Ekonomi Publik yang akan dibahas dalam materi kuliah Ekonomi Publik. tanpa panjang lebar, berikut rigkasan materi ekonomi publik.
Pengertian Ekonomi Publik
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,
b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,
d. membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya persenjataan,
e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan
f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang mampu.
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Jenis Kegiatan Pemerintah
Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah:
a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa perekonomian ke fungsinya semula.
b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan, perhubungan, dan sebagainya.
c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit dan peraturan (undang-undang).
d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan dan rumah tangga.
e. Melakukan redistribusi pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:
a. Adanya perang.
b. Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Adanya urbanisasi.
d. Perkembangan demokrasi.
Ukuran Kegiatan Pemerintah
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya dan suatu indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran publik relatif terhadap total perekonomian.
Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh pengeluarannya melalui beberapa macam jenis pajak dan apabila terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:
a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran distribusi dan peran stabilisasi.
Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju kondisi Pareto optimal tidak dapat tercapai.
EFISIENSI PASAR
Efisiensi Pareto
Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera dengan membuat orang lain dirugikan
Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan: teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang memuaskan) adalah efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi
Efisiensi menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan marginal cost.
Analisis Efisiensi Ekonomi
Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran. Kedua, efisien dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).
Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui realokasi barang-barang, tidak seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan individu lainnya.
Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan mengu-rangi produksi barang lainnya.
Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang.
KEGAGALAN PASAR
Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar
Pemerintah harus aktif melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan mendefinisikan hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.
Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:
a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).
b. Adanya barang publik (public good).
c. Eksternalitas.
d. Pasar tidak lengkap.
e. Kegagalan informasi.
f. Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other macroeconomic disturbances).
Peran Pemerintah dalam Redistribusi
Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi terhadap distribusi pendapatan yang ada di masyarakat.
Terdapat dua aspek analisis dari sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan pada apa yang harus dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
EFISIENSI DAN KEMERATAAN
Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial
Terdapat trade-off antara kemerataan dan efisiensi.
Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat trade-off antara barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan bagaimana masyarakat membuat trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang berbeda.
Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking beberapa alokasi dan sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat tertinggi dari kesejahteraan masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih alokasi yang paling sedikit dari beberapa individu better off dan tidak seorangpun worse off. Ini berarti bahwa jika beberapa individu kepuasannya meningkat dan tidak seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan sosial meningkat.
Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek
Jika proyek tidak Pareto improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan efek efisiensi dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang positif dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat trade-off secara umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.
Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan (benefit) dari beberapa program atau proyek khususnya individu, adalah dalam bentuk “willingness to pay”.
Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima oleh semua individu. Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total dari semua individu di masyarakat. Perbedaan antara kemauan membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut sebagai efek efisiensi dari proyek.
TEORI BARANG PUBLIK
Barang Publik dan Syarat Efisiensi untuk Barang Publik
Terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik: underconsumption dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah tidak diinginkan karena menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion, yang mana terdapat masalah undersupply.
Keengganan individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan menimbulkan masalah free rider.
Barang publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang publik murni.
Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal
Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah penjumlahan secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.
Barang Privat yang Disediakan oleh Publik
Jika barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan marginal yang dia terima dari barang tersebut sama dengan nol.
Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan peningkatan output dan biaya produksi meningkat.
Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk membatasi konsumsi barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu rationing system. Kedua, cara umum untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan yang seragam bagi penawaran barang dalam jumlah yang sama untuk setiap orang. Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk bebas pendidikan bagi semua individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit. Keuntungan utama dari ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi terhadap perbedaan kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat
TEORI PILIHAN PUBLIK
Mekanisme Publik untuk Alokasi Sumberdaya
Tidak seperti pengeluaran dalam barang swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui sistem harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui proses politik.
Penentuan penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana preferensi mereka semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik
Teori pengeluaran pemerintah yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat berguna untuk membahas penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga membahas mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik. dalam pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan spesial.
Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:
a. Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih yang mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka menyediakan transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya.
b. Penyediaan informasi bagi si politisi,
c. Penyuapan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada politisi.
Pemerintahan yang efektif tergantung pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik
PRODUKSI PUBLIK DAN BIROKRASI
Monopoli Alamiah: Produksi Publik Barang-Barang Swasta serta Perbandingan Efisiensi pada Sektor Publik dan Swasta
Monopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Karena banyaknya output yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya produksi, maka perusahaan pada monopoli alamiah memiliki struktur biaya menurun
Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan pemerintah cenderung kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa pengecualian yang membuktikan ketidakbenar-an pendapat tersebut.
Sumber Ketidakefisienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan Konsensus pada Peran Pemerintah dalam Produksi
Alasan inefisiensi pada sektor publik :
a. Perbedaan organisasi :
1) Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
2) Lebih berorientasi politik.
3) Tidak adanya kompetisi.
4) Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).
5) Prosedur pembelian lebih rumit.
6) Pembatasan anggaran.
b. Perbedaan individu
1) Tidak adanya insentif.
2) Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara lain adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain, jika tanpa motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja pada perusahaan pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta, karena mendapat pendapatan yang lebih tinggi.
Peranan pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya. Ada konsensus bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang swasta umum. Atau dapatkah tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit mengukur performa dari sektor publik dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah ada beberapa yang saat ini mulai terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan dan pendidikan.
EKSTERNALITAS DAN LINGKUNGAN PENDAHULUAN
Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas
Ketika transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga, maka dampak itu disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium. Eksternalitas positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas ekuilibrium.
Mereka yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan masalah itu secara privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu bisnis memberikan dampak negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat menginternalisasikan eksternalitas itu dengan cara bergabung (merger). Atau, pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah dengan berunding untuk mencapai suatu perjanjian. Menurut teorema Coase, bila orang dapat tawar-menawar tanpa menimbulkan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai persetujuan yang menghasilkan alokasi efisien. Namun dalam banyak kasus, kesepakatan di antara banyak pihak sulit tercapai. Dengan demikian teorema Coase tidak dapat diterapkan.
Bila pihak-pihak privat tak dapat menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, maka sering pemerintah campur tangan. Kadang-kadang pemerintah menghindarkan aktivitas yang secara sosial tidak efisien dengan menerapkan regulasi. Kadang-kadang pemerintah menginternalisasikan eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan menerbitkan izin. Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan sejumlah terbatas izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.
Solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan: pajak, subsidi dan peraturan pemerintah.
Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas ambang (Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang terkena polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha karena berkurangnya produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.
Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk mengatasi eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan hukuman bila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua pabrik atau lebih yang menimbulkan polusi.
Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang dikeluarkan untuk melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa kesepakatan dan peraturan dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan global terhadap polusi. Antara lain terkait hal penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan asam, sampah beracun serta perlindungan terhadap flora dan fauna yang sudah langka.
Sumber buku Ekonomi Publik karya Ds Priyarsono

Pengertaian Ekonomi Publik

Pengertaian Ekonomi Publik - Sahabat Semangat Inspirasi, Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara) seperti kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan bahwa financial publik mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).Montesqieu, seorang ahli tata Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para pembantunya, pada umumnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena eksekutif paling banyak bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui pembelanjaan dan kebijakan ekonominya.

Peran Pemerintah dalam Ekonomi
Pemerintah sebagai pelaku (yang umumnya mendominasi, terutama pada ekonomi di Negara berkembang) memiliki peran sebagai berikut:

* menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian;
* mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak;
* memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi;
* membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya persenjataan;
* meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya, dan
* menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya.

Beberapa Landasan Ekonomi Publik

Timbulnya disiplin ilmu ekonomi publik didasarkan beberapa landasan pikir sebagai berikut:

1. Masalah kunci dalam perekonomian adalah masalah mikroekonomi, yaitu menyangkut distribusi produksi, dan alokasi konsumsi serta masalah makroekonomi yaitu menyangkut pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, serta pertumbuhan ekonomi.
2. Sistem Perekonomian suatu negara berkaitan dengan siapa pelaku ekonomi (pemerintah atau bukan) serta bagaimana keputusan ekonomi diambil. Apakah melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga.
3. Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomian dewasa ini semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain). Secara umum saat ini diakui swasta bahwa harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka sudah sepatutnya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini mampu mengatasinya.
4. Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis yang bersifat sahih. Sedangkan kita tahu bahwa analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.

Fungsi Komunikasi Bisnis

Sahabat Semangat Inspirasi, postingan kali ini akan memberikan sedikit ulasan mengenai  Fungsi Komunikasi Bisnis. Semoga Artikel ini dapat bermanfaat dalam memberikan pemahaman terkait komunikasi bisnis dan dapat memperlancar sistem informasi dan komunikasi dalam pengelolaan manajemen sehingga bisa sukses dalam usaha bisnis.
Fungsi internal dan external komunikasi bisnis secara umum :
1. Menginformasikan (to inform)
2. Membujuk (to persuade)
3. Mempromosikan (to promote goodwill)
Komunikasi Bisnis Internal
Internal : atasan, bawahan dan rekan kerja
Fungsi :
Mengeluarkan dan menjelaskan peraturan/prosedur
Menginformasikan progres perusahaan
Mendorong pegawai melakukan perbaikan
Evaluasi, memberi penghargaan dan menegur pegawai
Komunikasi Bisnis External
Eksternal : konsumen, suplier, pemerintah, dan publik
Fungsi :
Membujuk konsumen membeli produk
Menjelaskan produk atau layanan
Mengklarifikasi spesifikasi yang dibutuhkan
Mempromosikan image positif perusahaan
Memberikan kredit dan menagih piutang
Bentuk Komunikasi Bisnis
Komunikasi tertulis :
Pengumuman, memo, e-mail, surat, laporan, proposal dll.
Keuntungan :
Catatan permanen
Pesan yang terencana
Ekonomis
Distrubusi lebih mudah.
Bentuk Komunikasi Bisnis
Komunikasi lisan :
Pembicaraan, telepon, wawancara, rapat, konfrensi
Keuntungan :
Feedback langsung
Bisa menangkap nonverbal
Mudah
Saluran Komunikasi
Komunikasi formal :
mengikuti garis hirarki atau jabatan
Tiga arah komunikasi formal :
Downward : dari pengambil keputusan ke karyawan; Contoh : Kebijakan, rencana, strategi, instruksi dan prosedur
Upward : dari pekerja kepada pimpinan; Contoh : laporan kerja, dan usulan perbaikan
Horizontal : sesama karyawan/level yang sama; Contoh : Meeting, e-mail, dan memo
Saluran Komunikasi
Komunikasi informal (grapevine) :
berdasarkan hubungan sosial
karyawan sering bersosialisasi saat makan siang, istirahat atau pulang kantor.
bila banyak informasi yang beredar melalui informal artinya komunikasi formal tidak efektif
Keuntungan :
informasinya lebih cepat dan efektif
bisa mengekspresikan pendapat tanpa ragu-ragu
Hambatan Komunikasi Bisnis
Iklim komunikasi tertutup, karyawan sedikit mengetahui tentang perusahaan, informasi dikuasasi oleh pemimpin.
Struktur organisasi yang besar dan berjenjang, distorsi, penyampaian tertunda, persepsi berbeda.
Filtering, pesan dirubah, diperpendek atau diperpanjang.
Hambatan Komunikasi Bisnis
Tidak percaya, merasa diperdaya, dimanipulasi atau diperlakukan dengan tidak adil.
Rivalitas antar karyawan, saling merahasiakan informasi yang bisa menguntungkan orang lain.
Status dan power.
Mengatasi Hambatan
Komunikasi Bisnis
Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback dari karyawan
Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat
Mempromosikan komunikasi horisontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide.
Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang berkembang
Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan keuangan

 
Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi keuangan - Sahabat Semangat Inspirasi, Beberapa hari yang lalu ada salah seorang sahabat inspirator yang menanyakan terkait perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan. Saya ingin memberikan pemahaman kepada Anda mengenai perbedaan antara Akuntasi Keuangan (Financial Accounting) dengan Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Akuntansi Keuangan terdiri dari: Pemakai (internal dan eksternal). Laporan keuangan, Secara periodik (tahunan/bulanan), Diatur / dibatasi oleh standard akuntansi keuangan, Ekonomi, Laporan masa lalu (harga dasar adalah Cost), Akuntansi manajemen: (Pemakainya) Intern, Laporan khusus, Laporan harian, Tidak dibatasi oleh standard akuntansi keuangan, Ekonomi dan psikologi, Laporan untuk kebutuhan masa yang akan datang seperti ROI, dan 4 kebutuhan lainnya yang harus bisa kita tentukan / analisa seperti: - Pusat Biaya (Cost Center). - Pusat Laba (Profit Center). - Pusat investasi (Investment Center) seperti manajemen proyek / pengembangan dan bisnis,[BR] Pusat Pendapatan (pemasaran dan penjualan). 
 
Nah sudah jelas kan perbedaan antara Akuntansi Keuangan  (Financial Accounting) dengan Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Tentu sahabat semangat inspirasi telah mengerti lebih jelas bukan? inti perbedaan dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen adalah akuntansi keuangan sifatnya berupa laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui sejuah mana keuntungan/laba atau kerugian/rugi yang diemban perusahaan atau unit bisnis/usaha dalam satu priode akuntansi sedangkan akuntansi manajemen lebih menekankan pada sistem informasi keuangan yang bertujuan untuk mengetaui sejauh mana dampak/prospek/frofit perusahaan atau unit bisnis/usaha untuk berkembang atau mendapat keuntungan atau akankah menderita kerugian?
 
Itulah tadi ringkasan perbedaan   antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Semoga sahabat inspirasi lebih mengerti dan semoga bermanfaat.

Manajemen kepercayaan bisnis


Manajemen kepercayaan bisnis - Apa kabar nich para sahabat semangat inspirasi? Kangen rasanya lama tidak pernah melakukan posting blog.  Rasanya ada yang kurang ketika kurang sering berbagi informasi dengan sahabat semangat inspiasi.  Sahabat inspirator, kali ini saya akan sedikit mengulas tentang manajemen kepercayaan bisnis. Tentu sahabat telah banyak tau mengenai manjemen, terlebih lagi mengnai kepercayaan dan bisnis. Tapi kali ini saya akan memberikan sedikit cerita terkait inspirasi dalam manajemen kepercayaan bisnis.

Manajemen  adalah salah satu ilmu  sosial yang mempelajari mengenai pengeturan dalam organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Sedangkan dalam manajemen dalam ekonomi adalah strategi pemegang fungsi manajemen dalam hal ini manajer untuk meramu dan meracik bisnis guna mencapai keuntungan secara maksimal dengan  memanfaatkan sumber daya terbatas seminimal mungkin.  Lantas bagaimana dengan manajemen kepercayaan bisnis?

Sahabat semangat inspirasi tentu mengerti  lebih jauh akan pentingnya kepercayaan dalam suatu bisnis. Kepercayaan merupakan poin penting dalam mengelola bisnis agar bisa sukses.  Saking pentingnya kepercayaan dalam bisnis, seorang pelaku bisnis ternama dari Iran pernah mengatakan bahwa  lebih baik aku kehilangan 500 juta barel minyakku dari pada aku kehilangan satu kepercayaan dari rekan bisnis. Itulah satu bukti bahwa kepercayaan dalam bisnis sangatlah penting. Olehnya itu, saya akan menguan sedikit mengenai teori manajemen kepercayaan bisnis.

Manajemen kepercayaan bisnis adalah kemampuan individu dalam mengelola dan menarik simpati orang lain untuk pemanfaatan kepentingan bisnis  guna mencapai keuntungan secara maksimal. Majemen kepercayaan bisnis ini tidak mampu diterakan dan dimiliki oleh seluruh manajer pada umumya. Fungsi manajemen ini lebih banyak dimanfaatkan oleh para pelaku manajemen pemasaran. Olehnya itu pada umumnya perusahaan secara tidak langsung memanfaatkan tenaga pemasaran untuk melakukan dan melaksnakan fungsimanajemen kepercayaan bisnis perusahaan. 

Namun dalam konteks skala ekonomi mikro atau para pelaku ekonomi menengah kebawah lebih banyak menerapakan pola manajemen kepercayaan bisnis secara ril. Hal itu terbukti dari kemampuan para pelaku ekonomi bisnis kelas menengah lebih banyak mengandalkan modal kepercayaan dibandinkan dengan modal uang dan barang dalam memproduksi barang dan jasa. Tentunya, hal ini akan menhemat biaya produksi dengan memanfaatkan kerja sama dari berbagia pihak lain. Mukin hanya itu yang sempat saya bahas ada postingan blog manajemen kepercayaan bisnis kali ini. Insya Allah dalam postingan selanjutnya saya akan membahas lebih detil terkait teori kepercayaan bisnis ini dan bagaimana hubungannya dengan manajemen pemasaran dan manajemen Infrmasi. Semoga bermanfaat.