Sistem pendidikan Kurikulum 2013 & UN (Ujian Nasional)



Ujian Akhir Nasional dan kurikulum 2013 masih menjadi masalah dalam sistem pendidkan Indonesia. Ujian Nasional (UN) harusnya jadi kunci soal masalah pendidikan Indonesia. Tapi apa yang terjadi dengan sistem pendidikan Indonesia saat ini? apakah Ujian Nasional hanya menjadi proyek kementerian pendidikan? ataukah kurikulum 2013 hanya sistem pendidikan coba-coba?
“Perhatian untuk semuanya, kalian boleh bekerjasama dengan catatan setiap peserta ujian nasional diharapkan untuk menjaga ketertiban dan tidak menimbulkan suara yang berisik sampai keluar, cukup di dalam kelas ini saja. Lha kan ini ujian bu? “
            Illustrasi di atas merupakan fakta dari hasil diskusi secara langsung dengan beberapa orang siswa siswi salah satu sekolah di Indonesia yang bercerita tentang pengalaman mereka saat menghadapi ujian akhir  nasional. Fenomena di atas di atas bisa jadi tidak hanya terjadi di salah satu sekolah di Indonesia, mungkin kalau ditelusuri dengan teliti atau bahkan mengoreksi informasi dari siswa secara langsung yang sedang menghadapi ujian, bisa jadi didapatkan fakta yang sama dengan hal yang di atas. Senada dengan hal ini mengingatkan penulis pada sebuah statement bijak yang mengatakan bahwasanya “tidak ada murid yang nakal, yang tidak bijak itu adalah guru dalam mengajari murid”. Ini berarti bahwa palanggaran itu ternyata dilegalkan secara langsung oleh guru yang mengawas, walaupun memang benar adanya pengawas yang bersangkutan bukan guru mengajar si murid yang sedang mengikuti ujian, tapi toh guru tetap saja guru adalah   yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dan guru berperan untuk mencerdaskan anak bangsa.
            Niat pemerintah yang pada dasarnya ingin melahirkan generasi muda yang cerdas dan memiliki kompetensi ternyata tidak didukung oleh mentalitas beberapa pengawas (guru) yang fair dalam mengawas ujian. Jika hal ini seperti ini terus terjadi bagaimana bisa melahirkan generasi muda yang cerdas dan memiliki kompetensi itu lahir secara sempurna? Yang ada akan menciptakan budaya bagi anak bangsa ini untuk tidak percaya diri dan menjadi pemalas bahkan selalu bergantung kepada yang lain. Padahal merekalah para pemuda yang akan menjadi generasi penerus di masa depan. Namun sebelum berbicara tentang hal generasi lanjutan apakah mentalitas mentalitas guru yang seperti itu akan tetap bisa melahirkan generasi yang sesuai dengan karakter bangsa. Sudah tentu bangsa Indonesia menginginkan karakter generasinya baik, karena karakter suatu bangsa itu dicerminkan oleh karakter seperti apa yang ada pada seorang pendidiknya.
            Apa yang menjadi harapan penulis untuk bangsa ini adalah selain sesuai dengan niat pemerintah, juga berharap agar kualitas kualitas didik serta pendidikan Indonesia bisa sejajar bahkan lebih baik dari kualitas pendidikan negara negara maju, dimana mereka mendidik cikal bangsanya untuk mampu belajar kompetisi sejak dini dengan skala yang diakui dunia.  

Cara Mengungkapkan Perasaan Cinta

Cara mengungkapkan Perasaan Cinta - Perasaan cinta timbul tiba-tiba dari isi hati, sulit cara mengungkapkan perasaan cinta itu. Lbih lg Cara mengungkapkan perasaan cinta pada wanita yg perasaannya lembut. Atau mengungkapkan perasaan cinta pada seseorang pria yg cuek dan keras.

Bingung gimana cara mengungkapkan perasaan cinta itu. So jadinya pusing tujuh keliling cari cara untuk mengungkapkan perasaan cinta itu. Olehnya itu dibutuhkan strategi yang mantap gimana cara untuk mengungkapkan perasaan cinta pada wanita atau pria yang cuek gi2. Artinya sedapat mungkin anda harus mengungkapkan perasaan cinta itu pada dia.
cara mengungkapkan perasaan cinta, 4 cara mengungkapkan perasaan cinta isi hati kepada wanita/pria dgn cara mengungkapkan perasaan cinta dr isi hati

Perasaan Cinta yang sulit untuk diungkapkan kadang kala harus dipendam dalam-dalam sehingga perasaan cinta itu semakin menjamur di lubuk hati terdalam. Meski kadang dipendam dan disembunyikan, namun ciri-ciri cinta sejati itu tetap akan muncul jua. Sehingga biar gimana harus tetap cari cara mengungkapkan perasaan cinta itu, Ciri-ciri cinta tetap akan nampak. Jadi biar ga bingung lbih baik cari cara mengungkapkan perasan cinta secepatnya. Kata pak JK "Lebih Cepat Lebih Baik"

Berikut Cara Mengungkapkan Perasaan Cinta

  1. Cara Mengungkapkan perasaan yang pertama adalah tahap persiapan. Dalam menyatakan cinta kita butuh persiapan, jangan asal tembak dan menyatakan cinta pada seseorang begitu aja. Apalagi jika orang itu kuarang suka pada anda. Jadi jika ingin sukses dalam meraih hati seseorang carilah cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta anda. Siapkan segala hal yang dapat mendukung persiapan anda dalam mengungkapkan perasaan cinta. 
  2. Cara Mengungkapkan perasaan selajutnya ialah cari tahu lebih banyak tentang dia. Dengan cara ini maka anda akan leluasa dalam mengungkapkan perasaan cinta anda. Banyak tahu maka akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik bukan. Sama halnya jika kita tak mengenal seseorang maka kita akan sulit berkomunikasi dengannya. so cari tahu dulu tentang dia barulah anda dapat mengungkapkan perasaan cinta anda.
  3. Cari waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta anda. Situasi dan kondisi tentu sangat berpengaruh pada cara anda mengungkapkan perasaan cinta anda. Coba anda fikir jika anda sedang mengungkapkan perasaan cinta lantas petasan tiba-tiba meletus di sekitar anda! anda pasti terganggu bukan? Jadi carilah suasana dan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasan cinta. Suasana hati sangat menentukan cara mengungkapkan perasaan cinta.
  4. Cara mengungkapkan perasaan cinta selanjutnya yaitu lakukan pendekatan secara pelan namun pasti. Jangan terlalu cepat dalam mengungkapkan perasaan cinta, ntar ditolak loh lw anda kurang disenangi. Biarkan ia lebih mengerti tentang anda, dan biarkan ia memahami maksud anda. Nah dengan begitu akan memudahkan dalam mengungkapkan perasaan cinta. Jika telah saling mengerti dan saling memahami bukanka sangat mudah cara untuk mengungkapkan perasaan cinta?
Sahabat semangat inspirasi itulah tadi cara mengungkapkan perasaan cinta pada sesorang atau wanita, atau laki-laki yang mudah dan praktis. Tapi yang pasti anda tetap harus memiliki rasa tanggung jawab dan keberanian serta usah keras dalam mengungkapkan perasaan cinta anda. Cara mengungkapkan perasaan cinta tanpa usaha sama dengan "Kosong". Lebih baik Nol dari pada kosong.

Eits hampir lupa, 4 cara mengungkapkan perasaan cinta diatas tidaklah akan lengkap tanpa mengungkapkan atau menyatakan cinta itu, Jika tidak diungkapkan maka cara mengungkapkan perasaan cinta akan sia-sia saja. Ungkapkanlah perasaan cinta dari lubuk hati terdalam. Cara terbaik mengungkapkan perasaan cinta adalah cara anda sendiri. Diri anda menentukan suksenya cara mengungkapkan perasaan cinta. Jadi tidak usah cari kata kata ungkapan cinta atau kata kata ungkapan kasih sayang, cara mengungkapkan perasaan cinta terbaik dari dalam hati.

Baca Juga:

Perkembangan Akuntansi Internasional

Perkembangan Akuntansi Internasional - Akuntansi internasional kini telah berkembang pesat. Perkembangan itu ditandai dgn terbukannya institusi akuntansi internasional. Disisi lain, Perkembangan Akuntansi Internasional menyebabkan munculnya pula berbagai standarisasi pelaporan/laporan akuntansi. Seperti Standar Akuntansi Publik (SAP), Standar akuntansi Syariah (SAS) dan berbagai standar akuntansi internasional lainnya.

Bersamaan dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk akuntansi yang berbeda pada tiap negara. Berbagai bentuk akuntansi tersebut tentu saja dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang dimiliki. Klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan perlu dilakukan untuk melakukan deskripsi, analisa dan prediksi terhadap perkembangan sistem akuntansi. Tujuannya adalah untuk dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem mempunyai persamaan dan perbedaan. Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain. Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional.
Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan
Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a. Macroeconomic Pattern
Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b. Microeconomic Pattern
Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c. Independent Dicipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d. Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan kontrol.

2. Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi, yaitu :
a. Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b. Tingkat kepastian hukum
c. Peraturan pajak dalam pengukuran
d. Tingkat konservatisme
e. Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f. Penyesuaian replacement cost
g. Praktek konsolidasi
h. Kemampuan untuk memperoleh provisi
i. Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan
Pengaruh-pengaruh Terhadap Perkembangan Dunia Akuntansi
Kultur dan akar sejarah suatu negara merupakan langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntansi. Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem sosial berubah karena pengaruh kultur yaitu norma dan nilai suatu sistem dan perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di luar sistem.
1. Elemen-elemen struktural dan kultural yang mempengaruhi bisnis
a. Individualisme vs kolektivisme
Individualisme merupakan suatu kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat dimana masing0masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu dipertanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interedensi individu dalam sebuah masyarakat.

b. Large vs small power distance
Power distance adalah sejauh mana anggota masyarakat menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam small power distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksetaraan kekuasaan. Masyarakat di large power distance menerima perintah hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utama dimensi ini adalah bagaimana sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.

c. Strong vs weak uncertainty avoidance
Adalah tingkat dimana anggota masyarakat merasa tidak nyaman denga ketidakpastian. Strong uncertainty avoidance berusaha mempertahankan suatu bentuk masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternatif. Kebalikannya untuk weak uncertainty avoidance. Tema utama dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.

d. Maskulin vs feminim
Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroisme, dan sukses-sukses material. Sebaliknya feminisme cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah untuk bagaimana masyarakat memberikan peran-peran sosial berhubungan dengan masalah gender.

Nilai Akuntansi

1. Profesionalisme vs statutory control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesional secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi profesional yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.

2. Uniformity vs flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.

3. Conservatisme vs optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.

4. Secrecy vs transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.

Baca Juga:

Cara meningkatkan semangat belajar

Cara meningkatkan semangat belajar -Semangat belajar kini sangat dibutuhkan. Cara meningkatkan semangat belajar amat penting Khususnya semangat belajar dalam menghadapi ujian nasional (UN). Tentu setiap orang membutuhkan semangat dan motivasi untuk belajar.

Khususnya dalam kondisi menghadapi ujian nasional (UN), semangat belajar dan konsistensi dalam belajar sangat diperlukan. Semangat belajar yang seharusnya telah menjamur dalam relung hati. Semangat belajar yang harusnya lebih ditingkatkan. Meski dalam kondisi psikologis yang kurang memadai, semangat belajar tentu sangat dibutuhkan dan cara meningkatkan semangat belajar yang terbaiklah yang kita butuhkan.

Di sisi lain, semangat belajar yang  kadang menurun akibat kondisi psikologis menjelang ujian nasional ataupun ujian sekolah masih perlu ditingkatkan. Meski begitu, kita tidak mesti harus belajar setiap waktu.  Semangat belajar tidak perlu kita hadapi dengan belajar setiap saat. Karena semangat belajar hanya perlu ditingkatkan dan ditanamkan dalam hati. Kita harus mencari strategi dan cara meningkatkan semangt belajar yang relevan dengan kebutuhan kita. Jangan sampai semangat belajar yang berlebihan justru membuat kita kewalahan dalam belajar. Nah hal itu dapat menimbulkan efek negatif pada diri kita sendiri.

Olehnya itu, cara meningkatkan semangat belajar yang baik adalah bagaimana kita membangun karakteristik dalam diri. Bagaiman kita membangun cara yang terbaik dalam meningkatkan semangat belajar kita. Bagaimana kita membangun strategi dalam relung hati kita ang selanjutnya kita jadikan cara untuk meningkatkan semangat belajar kita.

Itulah tadi cara meningkatkan semangat belajar khususnya dalam kondisi mengahadapi ujian. Yang pasti dalam artikel ini cara meningkatkan semangat belajar tidak sayang bahas secara terperinci dan berdasarkan item-item cara meningkatkan semangat belajar seperti yang telah saya bahas dalam cara meningkatkan Motivasi belajar sebelumnya.

Makalah Pengantar Bisnis


Makalah Pengantar Bisnis - Pengantar bisnis ialah salah satu mata kuliah dalam ekonomi, baik ekonomi akuntansi maupun ekonomi manajemen. Nah contoh makalah Pengantar bisnis ini adalah salah satu acuan buat para sahabat untuk belajar ekonomi, khususnya materi pengantar bisnis.
BAB I
PEMBAHASAN
A.      LATAR BELAKANG
Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan sistem struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang khusus dalam memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai.
Sistem struktur organisasi ditinjau dari strukturnya sangat beragam dan kompleks. Pada dasarnya sistem ini melibatkan hubungan antara Pemilik, Konsultan Perencana dan Kontraktor, yang mana di dalam unsur pemilik berkembang beberapa divisi manajemen yaitu Human, Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management dan Construction Management, yang pada operasionalnya sangat membantu pemilik dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsi-fungsinya. Sistem struktur organisasi ini sangat bermanfaat pada perusahaan-perusahaan besar (khususnya perusahaan developer) sebagai bahan perbandingan kajian terhadap sistem struktur organisasi yang digunakannya.

A.    RUMUSAN MASALAH
a)      Jelaskan bagian-bagian dari strukrur organisasi?
b)      Bagaimana metodeMembentuk tugas & fungsi?
c)      Jelaskan Macam/Jenis Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi / Departementalisasi Perusahaan Bisnis?
d)     Bagaimana Penerapan Sistem Struktur Organisasi dalam Perusahaan?
e)      Perlukah stuktur organisasi di perusahaan kecil?

B.     TUJUAN
a)     Dapat mengetahui bagian dari stuktur organisasi
b)   Agar dapat memahami metode membentu tugas & fungsi
c)     Dapat mengetahui macam/jenis bentuk-bentuk struktur organisasi / depertementalisasi perusahaan bisnis
d)    Agar kita dapat memahami penerapan struktur organisasi dalam perusahaan
e)     Agar kita dapat mengetahui stuktur organisasi di perusahaan kecil

















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Struktur organisasi pada perusahaan
Struktur organisasi suatu perusahaan  digambarkandalam suatu baganorganisasiyang merupakan  diagram dan  memperlihatkan  interaksi,tugas  dantanggungjawabmasing-masing karyawan.Pada struktur organisasi terkandung alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan oleh masing-masing karyawan atas berbagai       kegiatan serta komunikasinya dengan unit yang lainnya.





B.     Metode Membentuk Tugas & Fungsi

1.    Departemen perFungsi
Yaitu perusahaan  mengalokasikan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsi para karyawanseperti:fungsikeuangan,pemasaran,produksidanlainnya.Sistemini  sesuai     bagiperusahaan      yang       memproduksihanya satuataubeberapa produk,terutamajikaparamanajerberkomunikasilintasfungsi.
2.      Depertemen per produk
Yaitu tugas dan tanggung jawab dibagi menurut tipe produk yang dihasilkan. Siseminiumumnya diterapkan  pada perusahaan yang besar dengan banyak produk.Setiapdivisiproduk mempunyaidivisipemasaran,   keuangandan produksisendirie
3.                 Depertemen per lokasi
Yaitu tugas dan tangungjawab dibentuk perlokasi dengan mendirikan kantor regional,tujuannya untuk mengeloladaerah geografis yang spesifik.Jikasuatu perusahaan membuat departemen perlokasi,biaya yang timbul  disetiap lokasi lebih mudah diperkirakan dan perusahaan dapat mengidentifikasilokasi yang memperlihatkan kinerja yang memuaskan.
4.        Deperteman per pelanngan
Yaitu perusahaan membuat divisi terpisah sesuai dengan tipe pelanggan, sepertidivisi penjualan online,penjualan korporasi dan lain sebagainya.

C.   Macam/Jenis Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi / Departementalisasi Perusahaan Bisnis
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan strukt yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau departementalisasi.Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam :
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek  diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

D.   PENERAPAN SISTEM STRUKTUR ORGANISASI PADA PERUSAHAAN

1.      Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama.sepenuhnya di bawah kekuasaannya Semakin banyak proyek maka semakin ban yak pula duplikasi fungsi. Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks.

2.      Organisasi Struktur Proyek
Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi fungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang–orang fungsional yang bekerja pada proyek benar–benar pindah untuk bekerja sepenuhnya dibawah kekuasaannya.
3.       Struktur Organisasi Matriks
Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri.
Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan.Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek
4.       Organisasi Usaha
Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk.
5.       Organisasi Tim Kerja
Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.
Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional.
1. Struktur Organisasi Pendekacctan Tradisional
Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik (owner) mempekerjakan seorang pendesain (arsitekturl designer) yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui suatu perjanjian. Banyak pekerjaan pada kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor khusus individu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. Biasanya perusahaan tersebut dinamakan Subkontraktor.
2. Struktur Organisasi Pemilik-Pembangun (The Owner-Builder)
Secara historis banyak sekali kota-kota atau negara-negara terutama pada bagian/dinas pekerjaan umum, badan pemerintah pusat, dan perusahaan-perusahaan swasta telah melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya.
Pendekatan ini sering disebut sebagai 'force account' (Perhitungan berdasarkan kemampuan sendiri).
Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan publik dan badan pelayanan umum (general services administration) walaupun banyak mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi mereka telah memanfaatkan jasa-jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi tenaga kerjanya..
3. Struktur Organisasi Perancang-Pembangun atau Perancang-Pengelola (Putar Kunci)
Beberapa ahli membedakan pengertian antara perancang-pembangun (perancang-pengelola) dan putar kunci. Namun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling tertukar. Dalam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan.
Berdasarkan pengertian perancang-pembangun, pihak pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang-pembangun bersama dengan pemilik dalam mengelola proyek.
4. Manajemen Konstruksi Profesional
Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan konstruksi.
Struktur organisasi manajemen konstruksi profesional dibagi atas dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu melalui penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para kontraktor, sedangkan pendekatan yang ke dua yaitu menggunakan jasa kontraktor utama sebagai pengawas dari seluruh pekerjaan yang disubkontrakkan.
Dari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan keuangan proyek maka penggunaan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional melalui pendekatan pertama akan lebih kompetitif bila dibandingkan terhadap penggunaan struktur organisasi pendekatan ke dua. Hal ini disebabkan karena adanya pembedaan yang jelas antara tugas dan wewenang pada masing-masing unsur.

E.   Perlunya Struktur Organisasi Di Perusahaan Kecil
adapun tiga fungsi dari Struktur Organisasi untuk sebuah bisnis di perusahaan kecil yaitu
1. Menciptakan LOA (length over all)
kesuksesan untuk bisnis kita Setiap bisnis sekalipun tergolong dalam kondisi Perusahaan yang kecil pastilah juga akan menginginkan kesuksesan dalam perusahaan tersebut, oleh sebab itu untuk mendukung kesuksesan tersebut dimulai dari setiap divisi-divisi atau setiap departemen-departemen yang terkait satu dengan yang lainnya harus saling bekerjasama bantu membantu untuk mensukseskan suatu usaha atau bisnis yang ada. Contohnya adalah seperti dalam hal kerjasama dari departemen yang satu ke departemen yang lainnya.
            2. Memudahkan Pengembang Sumber Daya Manusia
Dengan struktur Organisasi maka dapat memudahkan sumber daya manusia di dalam Perusahaan tersebut bisa berkembang naik ke posisi atas dikarenakan setiap karyawan menjadi tahu kepada siapa dia harus melapor dan diposisi mana saat ini dia berada. Hal ini dapat membuat setiap karyawan dapat menjadi termotivasi untuk menentukan tujuan karir di dalam perusahaan tersebut, contohnya jikalau mereka tahu bahwa ada kesempatan jika mereka dipromosikan naik ke atas maka karyawan tersebut dapat memacu dirinya untuk dapat berprestasi lebih baik lagi dari pada sebelumnya.
3. Fungsi Delagasi
Tujuan dari fungsi delegasi adalah untuk memudahkan serta memisahkan fungsi delegasi antar setiap bagian pekerjaan, antar setiap departemen atau divisi, sekalipun rangkap jabatan masih ada namun setidaknya akan diketahui pada posisi mana kita sedang bekerja. Dengan adanya fungsi delegasi maka sangat memudahkan seorang karyawan atau atasan untuk memerintahkan tugas kepada bawahannya, sehingga hal ini juga dapat menjauhkan dari salah perintah misalnya ada atasan dari manager yang lain departemen memerintahkan seorang karyawan lain dari departemen atau divisi yang berbeda dan hal ini sangat tidak konsekuen karena tidak sesuai dengan jalur di dalam struktur organisasi. Oleh sebab itu fungsi delegasi dari atasan kepada bawahan itu harus benar-benar jelas sehingga menghindari adanya kesalahan di dalam pendelegasian.








BAB III
KESIMPULAN & SARAN
A.  Kesimpulan
1. Penerapan sistem struktur organisasi suatu perusahan tertentu tidak harus menganut satu pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.
2. Sistem struktur organisasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bisa merupakan gabungan dan beberapa pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.
3. Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa memiliki sistem struktur organisasi yang berbeda. Hal ini tergantug dari kondisi dan tujuan perusahaan tersebut.
B. Saran
`                       Sebaiknya masing-masing perusahaan menerapkan sistem struktur organisasinya sesuai dengan kebutuhan serta berdasarkan kondisi dan tujuan peusahaan tersebut.















DAFTAR PUSTAKA

Angus, RB [et.al] 1997, Planning-performing and controlling projects, 2nd edition, Prentice Hall Inc., New Jersey.
Barrie, D.S.[and] Paul son, RC. 1984. Professional Construction Management, 2nd edition, McGraw Hill Inc. New York.
Degoff, RA [dan] Friedman, H.A. 1985, Comstruction Management, John Wiley & Sons, New York.
Ivancevich, J.M., Matteson, M.T., 1987, Organizational Rehavior and Management, Business Publications Inc., Texas
Thomson, CB., 1981. Developing-Marketing and Delivering Construction Management Services, McGraw Hill Inc. New York
Soekanto Reksohadiprodjo, 1983, Manajemen Proyek, BPFE, Yogyakarta
© 2004 digitized by USU digital library 13

Baca Juga