Manajemen Operasional - Apa itu Manajemen Operasional? Bagaimana mananajemen Operasional? Rumus-rumus dalam manajemen Operasional. Semua Hal tersebut akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini baik itu dalam materi manajemen operasional umum, manajemen opersi, manajemen permintaan, manajemen persediaan, maupun pemetaan proses bisnis.
Teori Manajemen Operasional dari beberapa para ahli
Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko ( 2003 : 3 ) adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan ( 2006 : 2 ) adalah:
”Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah: ”Pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Operasional
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216) adala
”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.”
Operasional berasal dari kata operasi yang mempunyai arti menurut Subagyo (2000:1) ialah “kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa.”
Menurut Soentoro ali idris (2000:1) dalam bukunya cara mudah belajar Manajemen Operasi bahwa dari Perkembangan dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi produk riel. Jadi operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya.
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko ( 2003 : 3 ) adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan ( 2006 : 2 ) adalah:
”Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah: ”Pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian Manajemen Operasional
Sedangkan pengertian manajemen operasional menurut Richard L. Daft ( 2006 : 216) adala
”Bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat-alat dan tekhnik-tekhnik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi.”
Operasional berasal dari kata operasi yang mempunyai arti menurut Subagyo (2000:1) ialah “kegiatan untuk mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa.”
Menurut Soentoro ali idris (2000:1) dalam bukunya cara mudah belajar Manajemen Operasi bahwa dari Perkembangan dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi produk riel. Jadi operasi (operation) merupakan proses transformasi dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan inputnya.
Pengertian Target
Menurut Fandy Tjiptono (2007:65) Target adalah mengevaluasi daya
tarik masing – masing segmen dengan menggunakan variable – variable yang
bisa menguantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya
melayani setiap segmen, biaya memproduksi produk dan jasa yang
diinginkan pelanggan, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan
dan peluang pasar.
Menurut Ali Hasan (2008:191) Target adalah “sebagai kegiatan
menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen
untuk dilayani”
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 1404) Target adalah
“Sasaran atau batas ketentuan yang telah ditetapkan untuk dicapai”.
Pengertian Realisasi
Menurut M.Dahlan Y.B (2003:978) ”Realisasi adalah Pelaksanaan Sesuatu sehingga menjadi nyata”
Menurut Ali hasan (2008:239) ”Realisasi adalah tindakan yang nyata atau adanya pergerakan/perubahan dari rencana yang sudah dibuat atau dikerjakan”
Menurut Diklat BP3IP (2006:13) realisasi dalam kontek pembahasan bongkar / muat berati hasil yang dicapai dalam periode waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan:
a) Sumber daya manusia ialah kemampuan dari crew kapal dalam melaksanakan prosedur bongkar / muat hingga kegiatan bongkar / muat berlangsung dengan cepat dan aman.
b) Aspek manajerial atau system manajemen ialah kemampuan sebuah perusahaan dan kapal dalam melaksanakan sistem manajemen bongkar / muat hingga kapal dalam melaksanakan bongkar / muat dengan aman dan cepat sehingga kapal dapat beroperasi dengan lancar.
c) Peralatan penunjang kegiatan bongkar / muat ialah semua peralatan yang menunjang kegiatan bongkar / muat seperti : Mobile crane, Sling, forklift dan lain – lain yang menunjang kelancaran kegiatan bongkar / muat.
Menurut M.Dahlan Y.B (2003:978) ”Realisasi adalah Pelaksanaan Sesuatu sehingga menjadi nyata”
Menurut Ali hasan (2008:239) ”Realisasi adalah tindakan yang nyata atau adanya pergerakan/perubahan dari rencana yang sudah dibuat atau dikerjakan”
Menurut Diklat BP3IP (2006:13) realisasi dalam kontek pembahasan bongkar / muat berati hasil yang dicapai dalam periode waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan:
a) Sumber daya manusia ialah kemampuan dari crew kapal dalam melaksanakan prosedur bongkar / muat hingga kegiatan bongkar / muat berlangsung dengan cepat dan aman.
b) Aspek manajerial atau system manajemen ialah kemampuan sebuah perusahaan dan kapal dalam melaksanakan sistem manajemen bongkar / muat hingga kapal dalam melaksanakan bongkar / muat dengan aman dan cepat sehingga kapal dapat beroperasi dengan lancar.
c) Peralatan penunjang kegiatan bongkar / muat ialah semua peralatan yang menunjang kegiatan bongkar / muat seperti : Mobile crane, Sling, forklift dan lain – lain yang menunjang kelancaran kegiatan bongkar / muat.
Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks.
Hampir semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya kutip beberapa di
antaranya sebagai berikut:
1. Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk,
baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input
menjadi output. [Heizer and Render, 9th ed]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat
melihat komponen-komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:
Aktivitas manajemen
Kita dapat menggunakan pengertian yang lebih praktis dari manajemen
yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen yang mengandung kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih
tepat jika digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen.
Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa
material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, jam
orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari
proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang
diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada
input yang diterima. Terlepas apakah hasil aktivitas evaluasi terhadap
proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi
pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat
menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality,
Cost, Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas
yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik
dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost
menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan
output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan
mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin
baik jika dapat melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian
responsif adalah fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa
yang dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan
keselamatan kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas hingga keamanan
dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus
diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan
proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan
proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka
dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai
dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk,
baik yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input
menjadi output. [Heizer and Render, 9th ed]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah perusahaan [Chase et al, 11th ed]
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)] yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara yang efektif dan efisien. [ini versi saya]
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat
melihat komponen-komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:
Aktivitas manajemen
Kita dapat menggunakan pengertian yang lebih praktis dari manajemen
yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melakukan perbaikan. Pengertian umum manajemen yang mengandung kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih
tepat jika digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen.
Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa
material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, jam
orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output merupakan hasil dari
proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari input yang
diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada
input yang diterima. Terlepas apakah hasil aktivitas evaluasi terhadap
proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi
pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat
menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality,
Cost, Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas
yang dapat diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik
dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost
menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
proses. Suatu proses makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan
output yang sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan
mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin
baik jika dapat melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian
responsif adalah fleksibilitas perusahaan dalam membuat barang dan jasa
yang dibutuhkan pelanggan.Safety menyatakan tingkat keamanan dan
keselamatan kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas hingga keamanan
dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus
diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan
proses sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan
proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka
dikatakan proses tersebut semakin efektif. Proses yang efektif ditandai
dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
Pengertian Dan Definisi Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal
penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan
mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi
berbagai produk barang dan jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
Menghasilkan barang dan jasa.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Menghasilkan barang dan jasa.
Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
Proses produksi dan operasi.
Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Perencanaan.
Pengendalian dan pengawasan.
Proses produksi dan operasi.
Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Perencanaan.
Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Seleksi dan perancangan disain produk
Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Rancangan tata letak dan arus kerja
Rancangan tugas pekerjaan
Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Penyusunan rencana produk dan operasi
Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Pemeliharaan mesin dan peralatan
Pengendalian mutu
Manajemen tenaga kerja (SDM)
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Seleksi dan perancangan disain produk
Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Rancangan tata letak dan arus kerja
Rancangan tugas pekerjaan
Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Penyusunan rencana produk dan operasi
Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Pemeliharaan mesin dan peralatan
Pengendalian mutu
Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Manajemen Operasional
Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Manajemen Operasional
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
Proses produksi yang kontinyu
Proses produksi terputus-putus
Proses produksi bersifat proyek
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
Proses produksi yang kontinyu
Proses produksi terputus-putus
Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
Penentuan lokasi pabrik
Perencanaan bangunan pabrik
Penyusunan peralatan pabrik
Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Penentuan lokasi pabrik
Perencanaan bangunan pabrik
Penyusunan peralatan pabrik
Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Manajemen Operasional
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
Lingkungan masyarakat
Kedekatan dengan pasar
Tenaga kerja
Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
Fasilitas dan biaya transportasi
Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
Harga tanah
Dominasi masyarakat
Peraturan tenaga kerja
Rencana tata ruang
Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
Tingkat pajak
Cuaca/iklim
Keamanan
Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
Dekat dengan pasar
Dekat dengan sumber bahan baku saja
Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
Lingkungan masyarakat
Kedekatan dengan pasar
Tenaga kerja
Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
Fasilitas dan biaya transportasi
Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
Harga tanah
Dominasi masyarakat
Peraturan tenaga kerja
Rencana tata ruang
Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
Tingkat pajak
Cuaca/iklim
Keamanan
Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
Dekat dengan pasar
Dekat dengan sumber bahan baku saja
Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Pemilihan Berbagai Alternatif Lokasi :
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Pemilihan Berbagai Alternatif Lokasi :
Sekian dulu artikel kuliah mengenai “Manajemen Operasional”.
Manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan secara menyeluruh dan
optimal pada masalah tenaga kerja, barang-barang seperti mesin,
peralatan, bahan-bahan mentah, atau produk apa saja yang sekiranya bisa
dijadikan sebuah produk barang dan jasa yang biasa dijualbelikan.
Sesuai dengan definisinya sendiri, manajeman yang berasal dari kata
manage yang berarti mengatur penggunaan. Jika disandingkan dengan kata
operasional, artinya dalah pengaturan pada masalah produksi atau
operasional baik dalam bidang barang atau jasa.
Selanjutnya, secara definisi, manajemen operasional juga sebagai
penanggung jawab dalam sebuah organisasi bisnis yang mengurusi persoalan
produksi. Baik dalam bidang barang atau jasa. Dilihat dari definisi,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, fungsi manajemen
operasional, yakni dalam hal pengambilan keputusan mengenai
kebutuhan-kebutuhan operasional. Kedua, manajamen operasional mesti juga
memperhatikan mengenai sistemnya. Terutama sistem transformasi. Sistem
ini termasuk juga dalam sistem pengurusan mengenai membuat rancangan
serta analisis dalam operasi nanti. Yang ketiga atau terakhir mengenai
hak pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen operasional.
Sebagaimana dikehatui bahwa keputusan adalah hal yang terpenting bagi
seseorang agar bisa bersikap tegas dan tepat, demi lancarnya manajemen
operasional yang tengah dijalankan. Oleh karena itu, manjemen
operasional sangat erat kaitannya dengan pengambilan keputusan seorang
pemimpin operasional.
Struktur Manajemen Operasional
Struktur Manajemen Operasional
Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang
mesti dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga
dilaksanakan sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan
tertinggi dalam sistem manajemen operasional adalah manajer operasional.
Mereka-mereka ini yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya
manajemen operasional. Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan
memetakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya
membuat konsep dalam hal perencanaan, pembentukan staf,
pengorganisasian, serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengendalikan
manajemen operasional secara keseluruhan.
Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam
hal pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang
terus dikontrol, serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen,
sesuai dengan permintaan para konsumen, maka rasanya pas, jika para
manajer operasional memanjakan konsumen selayaknya adalah raja.
Dalam dunia manajemen operasional, para pemegang keputusan, manajer
operasional juga memiliki tanggung jawab yang tidak sedikit. Di
antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas sehingga
konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa. Mengenai pengambilan
keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi yang akan
dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita terlebih
dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih
dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi
operasi.
Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam
pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan
operasi, ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi
perencanaan serta pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah
fitrah yang harus ada pada pola manajemen operasional.
Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen operasional, akan
mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan. Ambil contoh,
kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu sendiri.
Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk
tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan,
memilih lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita
juga mesti menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja
nanti, juga membuat rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir,
menyusun strategi dalam memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik.
Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam
manajemen operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan
bahan, upgrade mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang
dan jasa juga meliputi manajemen sumber daya manusia. Itulah yang
disebut sebagai pengorganisasian sistem produksi pada manajemen
operasional.
Langkah-Langkah Manajemen Operasional
Langkah-Langkah Manajemen Operasional
Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan
keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi
pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan
keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan dari
peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari
peristiwa yang belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari
pertentangan-pertentangan dari keadaan lain. Selain itu, ada juga proses
yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai proses fisik sebuah produk
maupun dari fasilitas yang dipakai. Juga dari sisi kapasitas yang
melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah, beserta pemilihan tempat
dan waktu yang tepat.
Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan,
baik itu mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan
tersebut akan dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja
lewat seleksi, rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau
promosi, hingga PHK. Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau
mutu yang meliputi mutu barang dan jasa dari yang dihasilkan, desain
peralatan, serta pengawasan produk atau jasa. Dari beberapa kriteria
yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis pengambilan
keputusan dalam manajemen operasional.
Strategi Manajeman Operasional
Strategi Manajeman Operasional
Sebelum kita melangkah dalam hal pengambilan keputusan-keputusan atau
mengeluarkan suatu produk, ada baiknya kita memetakan strategi yang
akan digunakan dalam teori manajemen operasional. Salah satu strategi
dalam menetapkan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan bisnis lewat
perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan pola pengambilan
keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan lain.
Sedikitnya, ada dua tipe dalam pengambilan strategi. Pertama, dengan
menggunakan biaya rendah yang ditekan dari biaya produksi, namun tetap
menggunakan teknologi bagus, tapi biaya tenaga kerja diusahakan rendah,
dan tingkat persediaannya juga rendah, tapi tetap menjaga mutu. Mutu
yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa berjalan berbarengan jika
bagian keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak mati. Yang kedua
adalah dengan menggunakan strategi invasi dalam menciptakan produk atau
pengenalan produk baru. Pada bagian ini, tidak usah terlalu memikirkan
harga pemasaran karena tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas
dalam pengenalan produk baru.
Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam bahasa asing
disebut factoy planning. Ini adalah langkah yang penting dalam
kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan
yang ingin dicapai dalam hal teori manajemen operasional. Di antara
perencanaan pabrik itu adalah penentuan lokasi pabrik, bangunan,
peralatan, hingga penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik.
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting karena bisa mempengaruhi dalam
daya saing dengan perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan
adanya kemungkinan terjadi ekspansi.
Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik manajemen operasional.
Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih terkait dengan menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat dengan pasar, dan tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini peting dalam praktik manajemen operasional.
Menghitung rata-rata level inventori
Dalam manajemen persediaan rata-rata level inventori merupakan salah satu parameter yang penting dan sering digunakan. Berdasarkan angka inilah perusahaan dapat mengukur berapa besar dana mereka yang diserap oleh inventori. Jangan kaget kalau ternyata ada perusahaan yang memiliki rata-rata level inventori berbulan-bulan yang kalau di-uang-kan menjadi sangat besar. Oleh karena itu dalam manajemen persediaan rata-rata level inventori ini perlu dikelola dengan baik. Sebagaimana tujuan dari manajemen operasi, dalam hal ini pun kita menginginkan untuk dapat menurunkan rata-rata level inventori sekecil mungkin tanpa mengurangi service level.Apa saja yang kita perlukan untuk menghitung rata-rata level inventori? Jika safety stock (SS) kita anggap adalah level inventori yang harus selalu ada setiap saat, maka level inventori sebelum menerima order adalah sebanyak SS.Dalam metoda Q (atau continuous review), ketika menerima pesanan sebanyak Q maka level inventori menjadi Q + SS. Dengan demikian secara rata-rata kita dapat hitung rata-rata level inventori adalah Q/2 + SS. Hasil yang diperoleh adalah dalam unit. jika kita mengetahui rata-rata demand per perioda, maka kita dapat konversikan ke dalam satuan waktu dengan cara membaginya dengan rata-rata demand per perioda. Misalnya rata-rata level inventori 100 unit, sedangkan rata-rata demand per minggu adalah 50, maka rata-rata level inventori adalah untuk selama 2 minggu.
Bagaimana cara menurunkan rata-rata level inventori? Kita dapat menjawab hal ini dengan melihat faktor-faktor yang membentuknya. Berdasarkan rumus di atas, maka faktornya adalah Q (EOQ) dan SS. Q akan dipengaruhi oleh total demand dalam setahun, biaya pesan, dan biaya simpan. sedangkan SS kita ketahui dipengaruhi oleh variasi demand (sigma), service level (z) dan lead time. Jadi tinggal dimainkan saja parameter-parameter pembentuk rata-rata level inventori tersebut. Yang penting untuk dicatat, mengubah-ubah parameter tersebut untuk menurunkan rata-rata level inventori adalah mudah. Yang tidak boleh lupa adalah konsekuensi biaya yang dikeluarkan untuk mengubah parameter tersebut harus lebih kecil dari penghematan yang diperoleh dari penurunan rata-rata level inventori.
Perbedaan Safety stock, ROP dan EOQ dalam Manajemen Persediaan
Banyak yang menganggap bahwa safety stock itu sama dengan ROP (reorder point – titik pemesanan
kembali). pemahaman ini kurang tepat kalau tidak disebut salah.
apalagi ada yang beranggapan bahwa tidak perlu menghitung safety stock
dengan akurat. Sebagian orang ini berpendapat menambahkan 10% dari
historical performance saja sudah cukup. berikut catatan saya mengenai
hal ini.
Dalam inventory management, ada 3 hal yang harus diputuskan: (i) di
level berapa kita harus memiliki stok, (ii) kapan harus memesan kembali
dan (iii) berapa banyak ketika memesan. Tentu saja keputusan ini untuk
produk yang independen. walau ada model review kontinu dan review
periodik, saya akan coba lihat secara umum saja.
point (i) ini adalah keputusan yang biasanya diambil paling akhir,
setelah kita mengetahui (ii) dan (iii). orang biasa menyebutnya dengan
rata-rata level inventory. Angka ini dapat dinyatakan dengan unit, atau
dengan waktu (rata-rata inventory/rata-rata demand per satuan waktu).
Jadi misalnya rata-rata level inventory =100 unit, dan diketahui demand
per minggu misalnya 50 unit, maka rata-rata inventory tersebut cukup
untuk 2 minggu. Keputusan ini termasuk keputusan penting mengingat
rata-rata inventory banyak perusahaan cukup besar, bahkan sangat besar.
point (ii) adalah titik yang kita kenal dengan ROP (re-order point).
Ketika inventory menurun akibat dikonsumsi atau dijual, pada suatu
waktu akan menemui titik di mana kita harus segera memesan kembali.
Jika situasinya pasti, maka ROP ini dapat ditentukan dengan mudah,
yaitu dxL (demand dikalikan dengan Leadtime). Tapi tentu saja tidak ada
yang pasti di dunia ini, apalagi dunia bisnis. Oleh karena itu kita
memerlukan buffer untuk mengantisipasi ketidakpastian ini. Item
terakhir inilah yang kita sebut safety stock. Jadi ROP secara generik
dapat dinyatakan dengan dL + Safety Stock. artinya ROP tidak sama
dengan safety stock. perhitungan safety stock akan saya sampaikan lain
kali.
point (iii) diperlukan ketika kita akan memesan. model EOQ ini sudah
sangat lama, hampir 1 abad. Tapi sejauh ini masih banyak dipakai oleh
banyak perusahaan. Bahkan vendor paket ERP pun memasukkan komponen ini
dalam modulnya. Silakan lihat di buku-buku operations management
rumusnya.
(dari berbagai sumber)
Artikel Terkait :
No comments:
Post a Comment